Benda yang kebanyakan
bentuknya seperti kubus, memiliki enam sisi dengan warna berbeda pada setiap
sisinya. Setiap masing-masing sisi terdapat paling sedikitnya 9 kotak kecil.
Masing-masing kotak kecil itu bisa punya warna yang berbeda apabila diacak
dengan sisi lainnya. Ketika warna kotak-kotak kecil itu tidak sama, maka tugas
kita adalah mengotak-atik kembali agar setiap kotak kecil pada masing-masing
sisi bisa memiliki warna yang sama, yang lengkap agar bisa sempurna. Itulah
rubik.Bagiku aku juga seperti rubik.
Rubik yang masih berantakan dengan warna pada sisinya yang berantakan pula,
Itulah aku.
Memang menyenangkan
ketika melihat diri kita sempurna. Tapi apa senangnya ketika orang-orang tidak
mau mendekat hanya karena “minder” dengan segala kesempurnaan kita. Kita tidak
menjadi tantangan bagi orang lain untuk berusaha menyatukan sisi-sisi kita yang
memang sudah sempurna. Apa yang bisa dilakukan orang lain kepada orang yang
memang sudah “sempurna’?. Tak ada.....
Aku bangga menjadi
rubik yang belum belum sempurna, dengan sisi-sisiku yang masih tidak beraturan
dan dengan warna yang berbeda pula. Walaupun aku sadar aku harus mencari orang
lain yang bisa menyempurnakanku. Justru itulah yang menjadi daya tarikku, Aku
dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaanku akan mengundang orang lain
datang menghampiriku dan menyempurnakan setiap sisiku. Mungkin bukan sekarang
orang itu datang. Tapi aku yakin suatu saat nanti pasti dia akan datang, entah
kapan tepatnya, pasti dia akan datang. Dia yang akan menyelesaikan dan
menyempuyrnakanku sehingga aku menjadi rubik yang “sempurna”.
Tidak ada manusia
yang sempurna
Tidak ada pula manusia yang mampu berdiri sendiri
Mereka akan selalu membutuhkan orang lain untuk berada di
sampingnya
Jangan takut menjadi orang yang punya banyak kekurangan
Justru itulah daya tarik
yang akan membuat hidupmu lebih berwarna
Apa yang bisa orang lain bantu ketika melihat kita sudah
sempurna?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar