Ketika kau senang, aku akan berada didekatmu, selalu.
Ketika kau sedih, aku tidak janji apakah aku bisa menemanimu.
Itukah sahabat?
Ketika kau tertawa, aku akan tertawa bersamamu.
Ketika kau menangis, masih banyak orang lain yang bisa menghapus air matamu, bukan cuma aku.
Seperti itukah sahabat?
Ketika seluruh dunia berlari ke arahmu, akulah yang akan selalu menemanimu.
Ketika seluruh dunia menjauh, mungkin aku sedang berada di suatu tempat
Masih pantaskah disebut sahabat?
...................................................................................................................................................................
Ketika kau senang, aku akan berada di dekatmu, selalu.
Ketika kau sedih, akulah yang akan selalu didekatmu
Itulah Sahabat.
Ketika kau tertawa, aku akan tertawa bersamamu.
Ketika kau menangis, akulah orang pertama yang akan menghapus air matamu.
Itu baru namanya sahabat.
Ketika seluruh dunia berlari ke arahmu, aku cukup berdiri dibelakangmu dan memberikan senyumanku.
tapi ketika seluruh dunia menjauhimu, aku akan datang kepadamu, memberikan dukunganku terhadapmu, memberikan tanganku untuk menghapus air matamu, memberikan bahuku untuk sandaranmu, memberikan kakiku untuk menopang langkahmu, dan berkata "aku akan ada bersamamu, bagaimanapun keadaanmu, selalu".
Sahabat terbaik itu seperti sepasang sepatu,
walau bentuknya senada, tapi tak pernah sama
saat berjalan tak pernah berdampingan,
tapi tujuannya sama
Saling melengkapi, tapi tak pernah bisa ganti posisi
selalu sederajat, tak ada yang lebih tinggi
dan bila yang satu hilang,
yang lain tak akan memiliki arti apa-apa
Itulah Sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar