Sabtu, 03 Desember 2011

Pura-pura Bego


Sekolah, kampus, tempat kursus, tempat les, dll yang berbau itu, selayaknya menjadi tempat untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta wawasan. Tapi tidak bagi kami, satu-satunya kelas yang super duper konyol di satu-satunya perguruan tinggi negeri di L*mp*ng. Kelas kami bisa dibilang “BERBEDA”
dari kelas-kelas lain yang ada di Universitas tersebut, bagaimana tidak? Di kelas lain mungkin ada istilah serius, belajar sebelum ujian, dan duduk di depan pada saat perkuliahan berlangsung, tapi di kelas kami semua istilah itu tidak berlaku. Yang berlaku hanyalah becanda, becanda, becanda dan duduk di belakang pas saat kuliah (coz di belakang lebih dingin, AC di depan kan mati, intinya duduk di belakang karena rebutan AC).

Kuliah ga lengkap tanpa adanya dosen (ya iya laaaahhh). Ada dosen yang baik ada juga yang enggak, ada yang bikin seneng, ada yang bikin sebel, ada yang killer ada juga yang konyol, dan tentunya ada yang bikin kita pengen muntah.
Berbagai macam dosen telah kita hadapi (udah kayak perang aja), mulai dari yang killer, konyol, sampai yang bikin pengen muntah.

Salah satu dosen yang bikin kita sebel adalah dosen tuuutthhh (sensor) di semester 3. Dosen itu cewek, dengan tubuh gemuk dan agak pendek. Potongan rambut ala paskibra dan warnanya udah pudar semua (baca: beruban alias putih semua). Saking sebelnya, dosen tersebut mendapat begitu banyak gelar dari kelas kami, mulai dari nenek dosen, nenek sentor, snow white (kalo udah ngomongin gelar yang ini, salah satu temenku sebut saja dia ochie, selalu marah, karana bagi dia, gelar snow white hanya untuk unya dia) dan julukan-julukan lain yang lebih spektakuler.

Ada juga dosen yang bisa di bilang unik, beliau mengajar mata kuliah tuuutthhh (sensor). Jujur aku salut pada beliau, karena beliau berhasil mengubah kelas kami yang kayak pasar bebek menjadi lebih hening, damai dan tenang pas makul beliau berlangsung, tak ada suara sedikitpun, tidak ada becandaan, apalagi ribut-ributan. Gima enggak, mahasiswa yang membuat onar dan keributan, akan langsung di tunjuk hidungnya sama tu dosen (serem kan?). Yang lebih unik lagi adalah makul yang di ajarkannya (sebaiknya sih di sensor). Intinya beliau mengajarkan hal-hal yang udah kita bisa seperti MS. Word, MS. Excel dan MS. PP (ooopppssss kelepasan). Dan kalo udah mulai makul tersebut, yang duduk di belakang selalu berkata kepada sebelahnya “Pura-pura bego, jarkom”, dan ajaibnya kata-kata itu pasti sampai ke barisan paling depan sampai akhirnya anak satu kelas tau semua. Kalo udah begitu, kami hanya duduk manis dengan menahan tawa, kalo udah capek ngedengerin dosen tersebut, tidur deh. Maaf ya pak, maaf bangeeetttt... aku ga ada maksud untuk mengekspose bapak, piisss jangan marah ya pak.





Bagi temen-temenku semua, jangan jahat lagi ya........
Sadar yaaaa... kita tuh udah gede loh, bentar lagi jadi guru, jadi yang agak dewasa dikit doong
Rajin belajar biar jadi guru SD yang pinter
Bagi bapak dan ibu, maafin aku yaaaa.... maaf banget, aku ga bermaksud jahat kok sama kalian
Satu pelajaran yang dapat di ambil dari cerita ini:
Seunik apapun dosen yang mengajar kita, mereka adalah guru kita yang harus dihormati dan disayangi
#sokDewasa

2 komentar:

  1. pakpengkom, busen. . digosipin nih sama encum.
    ini nih orangnya. yang ini, yang ini.

    hayoloh cuuum.
    hahaaa

    BalasHapus
  2. ssstttt...... diem geh ndaaaa, kalo ketahuan gimana?


    #takut

    BalasHapus