Senin, 03 Desember 2012

Dua Wajah?


Gambar belakang seorang wanita cantik berambut panjang dengan topi indah berpita yang menghiasi kepalanya. Mungkin itulah yang pertama kali terlintas ketika kita melihatnya, tapi jika dilihat lebih seksama lagi, tampak wajah seorang nenek dengan hidung besar panjang dan runcing, muka tirus, sorot mata tajam agak muram, dagu yang panjang dan tidak kalah runcing dengan hidungnya, dan senyum “setengah liciknya”. Semuanya terlihat sama sekali berbeda.

Seringkali kita tidak menyadari orang macam apa yang ada disekeliling kita, sampai akhirnya mulut kita ternganga sambil berkata “seperti itukah?” ketika menyaksikan ternyata orang tersebut berubah 180 derajat dalam keadaan-keadaan tertentu. Orang-orang seperti ini seringkali kita temukan di sekeliling kita, tapi kebanyakan kita baru menyadari setelah banyak korban berjatuhan atau kita sendiri yang menjadi korban “kejahatannya”. Dan jika semua itu sudah terjadi, hanya ada 2 pilihan untuk menghadapinya.

Yang pertama adalah diam, diam bukan berarti kalah ataupun mengalah, tapi diam untuk menyiapkan senjata yang lebih dahsyat untuk memusnahkan orang tersebut.

Yang kedua adalah kita ikut bermuka dua, untuk menyelamatkan diri sendiri sekaligus mencari kelemahan orang tersebut.

Kadang bermuka dua itu dibutuhkan
Tapi hanya pada saat-saat tertentu
Saat mengimbangi orang yang bermuka dua juga
Atau saat kita terpojok karena ulah seseorang yang “bermuka dua”
Jika kita ingin menghancurkan lawan
Jangan pernah kita menghancurkanya dengan tangan kita sendiri
Tapi usahakanlah
Agar dia menghancurkan dirinya dengan tangannya sendiri

2 komentar:

  1. aku kok ga bisa lihat gambar neneknya ya? atau cuma penglihatanku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba liat lebih teliti lagi, dagu si cewek cantik jadiin idung, kupingnya di jadiin mata,dan goresan di lehernya di jadiin mulut... :D

      Hapus