Awalnya saya tidak percaya... loh loh, kok ngawur?
Sebenernya cerita lengkapnya gini:
Waktu itu siang-siang bolong, ga ada angin ga ada ujan ga ada badai, dapet
sms dari temen (fajar namanya), isinya nawarin buat ikutan kemah kebangsaan di
salah satu tempat wisata yang lumayan terkenal di propinsi lampung. Kebetulan
waktu itu ga ada kuliah selama 2 hari, jadi daripada nganggur mending ikutan
laaahhh. Aku tanya sana sini (udah kayak ayu ting-ting pokoknya) apa yang harus
di bawa, dan ternyata cuma bawa baju ganti doang. Demi apa coba? biasanya kalo
aku mau kemah, aku selalu bawa tas yang super duper gede, tinggi pula, malah
kadang-kadang tingginya ngelebihin tinggi badanku, tapi sekarang, cuma bawa
baju ganti dan itupun cuma satu stel, ckckck se-su-a-tu.
Setelah selesai packing, kumpul d kediaman kak odhi (lebih jelasnya
kontrakan). yang mau berangkat aku, thepi, kak odhie, kak mete, dan udo
sandi. pas mau berangkat, riiibeeetttt banget, gimana enggak, kita ga ada
kendaraan buat kesana, sedangkan kendaraan umum (baca: angkot) agak susah
ngejangkau sana, ada juga bus trans, tapi kita bingung jalurnya, heheee.....
12.30 siang.....
Karena takut telat, jadi kita meluncur dari kontrakan kak odhi ke halte
kampus (Unila). Karena kita bingung, kita asal aja naek bus trans dari Unila ke
arah sukaraja, padahal harusnya kita naik bus trans ke rajabasa, nanti transit
ke bus jurusan kemiling, abis itu jurusan citra garden (ribet yaakkk), tapi
karena kebodohan yang tiada tara dan ke-kamseupayan, kita naik bus yang ke
sukaraja terus transit ke bus jurusan kemiling, baru naik bus yang ke citra
garden. Sebenernya sih sama aja, tapi kita jadi muter-muter, harusnya
perjalanan kesana 1 jam, tapi ini satu jam baru muter-muter doang.
Langsung aja ke kegiatan disana......
Biasanya, kemah itu di gunung, di pinggir sungai ato ga di tengah-tengah
hutan, tapi kemah yang ini, di tengah-tengan taman wisata. Biasanya kemah itu
tidur di tenda kalo ga di bivak dengan beralaskan tikar atau daun, makan masak
sendiri pula, tapi kalo sekarang, tidurnya di ruangan ber AC dengan kasur empuk
dan nyaman, dan ga perlu masak udah disediain makan enak. Kalo kemah biasanya
kegiatannya cari jejak, jelajah alam, naik turun gunung, ato susur sungai. Dan yang
sekarang, kegiatan malemnya seminar, pagi sampe’ siang outbond, dan sorenya maen-maen
di waterboom, enak banget kan idup ini.
kiri ke kanan: udo sandi, kak erwin, mas ner, devy, kak odhie, aku, mamat, dedy (tu seragam persis seragam OB, ya ga sih?)
Coba kalo setiap kemah kayak gini terus, ga ada istilah dibangunin tengah
malem, gampar-gamparan di keheningan malem, tiarap di tengah sawah yang baru
selesai dibajak, apalagi nyanyi ga jelas dengan suara yang eemmmm bisa di
bilang paling sumbang diantara suara-suara yang paling sumbang (#alay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar