Kamis, 08 Desember 2011

Bubur Cinta

“Bubur cinta”, wow! dari namanya aja udah bikin ngiler, kayak enaaakkkk banget, namanya aja bubur cinta, ga mungkin kalo rasanya ga enak. Pasti rasanya super duper enak dan ga ada yang ngalahin. Tapi bubur cinta yang ini, sangat sangat beda dari apa yang anda bayangkan, bahkan sangat sangat sangaaattt bedaaa... (#alayModeOn).


Bubur cinta yang ini bisa di bilang istimewa sih, diliat dari komposisinya aja udah istimewa. Bubur ini terbuat dari kacang hijau yang dimasak dengan santan dan gula merah.

Keliatannya biasa ya, tapi tunggu dulu, masih ada bahan rahasia yang belum disebutin disini. Kalau buat bubur kacang hijau, biasanya kan ditambah sedikit garam untuk memperkuat rasa manis. Tapi bubur cinta yang satu ini, komposisi garamnya lebih banyak, bukan untuk memperkuat rasa manis buburnya, melainkan untuk memperkuat rasa asinnya. Komposisi garam pada bubur ini bisa mencapai setengah kilogram, amaziiing.

Selain komposisi garam yang lumayan banyak, bubur ini juga dilengkapi dengan rempah-rempah tradisional asli Indonesia, diantaranya: kunyit, bawang merah, bawang putih, jahe, dan lengkuas. Tidak lupa pula diberi bahan-bahan seperti petai, cabai dan yang lebih spesial adalah terasi. Bahan-bahan tersebut dimasak bersama-sama sampai bisa dimakan.

DIMAKAN? Iya lah, mau diapain lagi coba? Masa iya udah capek-capek bikin bubur dibuang gitu aja. Sayang banget kaaaannnn....

Kisah makan bubur cinta yang mengenaskan...... :(

Waktu itu ada kegiatan yang mengharuskan aku ikut karena kegiatan tersebut adalah syarat untuk menjadi anggota di suatu organisasi (sensor). Diantara rangkaian kegiatan tersebut, ada satu hal yang aku paliiing ga suka, yaitu sarapan pagi di hari terakhir, karena apa? Karena aku udah tau bakalan dikasih apa pas sarapan hari terakhir itu. Dan dugaanku emang ga pernah meleset, kita yang ikut beneran dikasih makan bubur cinta. Huft lemeeeesssss......

Emang sih saat itu aku ga sendiri, banyak orang yang nemenin aku, diantaranya: thepi, nani, wulan, tika, mail, septi, nisa, bibi, teteh, ochi, dedew, mb.konter, bang mail, fajar, udo shandy, dan kak odhie (tapi dia kabur). Intinya kita ramean, berlima belas. Tapi tetep aja, ga sukaaaaa........
Kita semua duduk melingkar, setelah itu senior ngasih kita sekuali penuh bubur cinta. Ish apalah... muaaalll nyium baunya aja pengen muntah, gimana kita makannya? Hmmmm sabar aja, pasti bisa (dalem hati menjerit). Yang duduk disebelah aku fajar, asssiiikkk pikirku, bisa minta bantuan fajar buat ngabisin niihhh..... (tersenyum lebar).

Saatnya makan bubur....
WHAT? PETE? Hadeeehhh aku ga doyan peteeeee...... nyium baunya aja aku ga sanggup. Aku mulai panik. Parahnya ada senior yang tau kalo aku ga doyan sama yang namanya pete. Dia menghampiriku dan memaksaku membuka mulut, aku ga mau, dia masih memaksa, mungkin karena dia udah frustasi, akhirnya dia ambil 2 biji pete dan memasukkan dengan paksa ke mulutku.

Baru aja pete masuk mulut, aku udah pengen muntah, perutku mual, kepalaku pusing, air liurku keluar semua. Temen-temen ngeliatin aku dengan ga tega. Senior nyuruh aku ngemut pete itu, setelah itu dikunyah pelan-pelan sampai alus kemudian..... ditelen, jleb! Pengen muntaaaahhhhh....... tangan udah megangin mulut, perut berasa di kocok-kocok, kepala makin pening, dan air liur yang keluar semakin banyak. Tapi akhirnya aku bisa melewati itu semua dengan selamat tanpa muntah (gimana mau muntah, ga tega lah, kalo muntah suruh di taro’ di kuali bubur terus dimakan rame-rame, alangkah tega).

Tanpa diduga-duga, senior nyuruh aku hadap kiri dan nyuruh fajar hadap kanan (baca: kita berdua berhadapan). Kemudian dia nyuruh aku menghembuskan nafas dari mulut sekuat-kuatnya ke muka fajar. Daripada digantung, aku turutin aja perintah senior itu. Tiba tiba senior nanya ke fajar, “gima jar? Mulut ma’sum bau ga?”. Dengan polosnya, fajar menjawab “enggak kak”.

Bagaikan di sambar petir di siang bolong mendengar jawaban polos fajar. Fajaaaaaarrrrrr........ lo mau gue mutilasi apa? Ish bete looohhhh, polos banget fajar ituuuu.....karena mulutku belum bau, jadi aku suruh makan pete lagi deh. Karena bete, aku pukulin aja si fajar, dan dengan muka sok innocentnya, dia minta maaf berkali-kali. Bodo amat jar, kesel gue sama lo.
 
#bingung
Intinya yang mana?
Bubur cinta?
makan pete?
Apa kesel sama fajar?
Ga tau lah simpulin aja sendiri
Aku ga ikutan........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar