Rabu, 08 Agustus 2012

Rubik

Benda yang kebanyakan bentuknya seperti kubus, memiliki enam sisi dengan warna berbeda pada setiap sisinya. Setiap masing-masing sisi terdapat paling sedikitnya 9 kotak kecil. Masing-masing kotak kecil itu bisa punya warna yang berbeda apabila diacak dengan sisi lainnya. Ketika warna kotak-kotak kecil itu tidak sama, maka tugas kita adalah mengotak-atik kembali agar setiap kotak kecil pada masing-masing sisi bisa memiliki warna yang sama, yang lengkap agar bisa sempurna. Itulah rubik.Bagiku  aku juga seperti rubik. Rubik yang masih berantakan dengan warna pada sisinya yang berantakan pula, Itulah aku.


Memang menyenangkan ketika melihat diri kita sempurna. Tapi apa senangnya ketika orang-orang tidak mau mendekat hanya karena “minder” dengan segala kesempurnaan kita. Kita tidak menjadi tantangan bagi orang lain untuk berusaha menyatukan sisi-sisi kita yang memang sudah sempurna. Apa yang bisa dilakukan orang lain kepada orang yang memang sudah “sempurna’?. Tak ada.....

Aku bangga menjadi rubik yang belum belum sempurna, dengan sisi-sisiku yang masih tidak beraturan dan dengan warna yang berbeda pula. Walaupun aku sadar aku harus mencari orang lain yang bisa menyempurnakanku. Justru itulah yang menjadi daya tarikku, Aku dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaanku akan mengundang orang lain datang menghampiriku dan menyempurnakan setiap sisiku. Mungkin bukan sekarang orang itu datang. Tapi aku yakin suatu saat nanti pasti dia akan datang, entah kapan tepatnya, pasti dia akan datang. Dia yang akan menyelesaikan dan menyempuyrnakanku sehingga aku menjadi rubik yang “sempurna”.



Tidak  ada manusia yang sempurna
Tidak ada pula manusia yang mampu berdiri sendiri
Mereka akan selalu membutuhkan orang lain untuk berada di sampingnya
Jangan takut menjadi orang yang punya banyak kekurangan
Justru itulah daya tarik  yang akan membuat hidupmu lebih berwarna
Apa yang bisa orang lain bantu ketika melihat kita sudah sempurna?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar